Kini anak-anakmu sudah beranjak dewasa. Dulu
anakmu yang masih kau gendong, kau suapi, kau ajarkan jalan, kau ajarkan
berbicara, kau ajarkan semua hal tentang dunia, kini telah beranjak dewasa. Begitu
besar jasamu Ibu. Meskipun kau hanya seorang diri membesarkan anakmu yang
berjumlah 6 orang, karena suamimu—ayah kami telah dahulu menghadap yang kuasa. Di
saat si bungsu masih erat dipelukanmu, masih membutuhkan kasih sayang ayahnya,
beliau pergi menghadap yang kuasa. Peranmu waktu itu, bukan lagi seorang ibu,
disaat yang sama kau akan menjadi ayah dan juga menjadi Ibu, single parent kata orang zaman sekarang.
Let Share
Minggu, 31 Mei 2015
Jumat, 29 Mei 2015
Bahasa Ibu or Foreign Language ?
Hal
yang biasa kita temui setiap hari dan terkadang menjadi suatu keharusan. Tak
heran, di jaman ini kita (termasuk saya) saling berpacu-pacu untuk menguasai
bahasa asing alias foreign language. Mulai dari yang baru lahir sampai yang mau
masuk liang lahat (gak juga sih) tetap berusaha untuk menguasainya. Bagi
orang tua modern –katanya-- telah memberikan pendidikan bahasa asing bagi
bayinya sejak lahir, bukan masalah besar, tapi adilkah baginya ??
Tapi
bagaimana dengan bahasa ibu. Yakni bahasa Indonesia atau bahasa daerah (yang
sudah mulai hilang dari peredaran). Apakah mereka akan mengerti?? Jika setiap
hari hanya dijajal dengan bahasa asing. Contoh paling dekat, kompetisi memasak
Master Chef Junior yang tayang di RCTI. Ada beberapa dari anak-anak ini sangat
lancar berbahasa asing, terutama bahasa inggris, tapi mereka malah terbata-bata
mengucap bahasa ibunya sendiri yakni bahasa Indonesia. Adilkah??
Karenanya,
banyak tempat-tempat les bahasa inggris yang buka untuk menampung minat
tersebut (ya gak salah, namanya juga usaha, yang penting HALAL). Tak hanya
tempat les, ada juga yang buka les privat –itu yang datang ke rumah itu
lho—yaa, tapi harap dimaklumi, biayanya gede. Nah, inilah salah satu jasa, yang
digunakan orang tua modern untuk membantu anak mereka menjadi fasih berbahasa
asing.
Hal mana yang lebih
penting ???
Jumat, 10 April 2015
Suguhan Alam di Kecamatan Bayang
Weekend
emang lebih asik kalo diisi dengan kegitan baik di dalam rumah ato luar rumah. Kegiatan
di dalam rumah dengan melakukan bersih-bersih rumah, mncuci, berekspresi dengan
music, art, atau mempercantik kamar, atau melakukan project DIY (Do it Yourself). Sedangkan di uar
ruangan umumnya diisi dengan melakukan hobi atau pergi liburan.
Nah ini yang aku lakukan weekend kemarin, pergi menjelajahi kec. Bayang
Utara yang terletak di kab. Pesisir Selatan. Untuk sampai ke lokasi ini
membuthkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Padang. Di lokasi kita
akan disuguhi 2 lokasi wisata yang membuat kita bersentuhan dan bercengkrama dengan
alam, yakni Jembatan Akar dan Air Terjun Bayang Sani.
Kamis, 02 April 2015
5 CM, Ama dan Aku
Yaa, film 5 CM, siapa yang tidak tau dengan film yang cukup fenomenal
yang bercerita tentang perjalanan 5 sekawan menakhlukkan gunung semeru. Film yang
diangkat dari kisah nyata ini memberi inspirasi kepada para penonton. Terbukti sejak
film ini laris di pasaran, gunung-gunung pun juga laris dikunjungi para tamu
yang ingin merasakan dan menikmati indahnya pemandangan yang disediakan dan
suasana dingin serta yang tidak bisa dilewatkan, perjalanan pendakian bersama
para sahabat tercinta, cielah.. :)
Yaa, film inilah yang menjadi salah satu alasanku untuk melakukan
pendakian ke puncak gunung. Tapi bukan itu yang menjadi motivasi terbesarku
untuk mendaki, melainkan pengalaman Ama (panggilan Mama). Ama pernah melakukan
pendakian ke Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat dengan memulai
pendakian dari daerah Koto Baru. Ama melakukan pendakian ketika masih menginjak
bangku SMP. Gimana gak iri kalo begini ceritanya.
Jadi tercapailah keinginanku untuk mendaki pada tahun kemaren tepatnya
bulan September 2014. Pendakian ini aku lewati dengan 3 orang teman. Meskipun tidak
mudah untuk minta izin sih. Yaa, minta izin adalah hal yang sakral yaitu izin
orang tua. Untuk mendapat izin mendaki gunung tidaklah mudah. Karena harus
minta izin dulu sana-sini.
Selasa, 29 April 2014
Diri kamu Juga PENTING
Sering mementingkan orang lain ?. sering mencemaskan orag lain. Gak masalah sih, kamu lebih sering mementingkan orang lain dari pada kamu sendiri. Tapi kamu juga harus ingat, betapa specialnya diri kamu. mari kita liat, Seberapa pentingnya kamu, lets check
1. Rencanakan kegiatan kamu dimalam hari, apa aja yang bakal kamu lakukan besoknya, demakin detail, maka semakin baik.
1. Rencanakan kegiatan kamu dimalam hari, apa aja yang bakal kamu lakukan besoknya, demakin detail, maka semakin baik.
Sabtu, 19 April 2014
Minggu (weekend)
apa yang anda pikirkan ketika hari minggu datang atau anggaplah week end ?
tak jauh beda dari yang gue pikir (barangkali), lu bakal pergi hangout bareng besties, nonton film bareng, jalan bareng pacar, or shopping (bakal lebih gila lagi kalo lagi sale besar-besaran) ?
ato lu hanya week end di rumah ato kost sambil lakuin kegiatan harian lu, nyuci, nyetrika, makan, browsing di atas kasur (ato pakai wifi free) ato lo cuma tiduran, makan, tidur lagi, makan lagi, mandi dan tidur lagi (jomblo abis)
so what your choice, do what you wanna do or stay at your home without activity :)
tak jauh beda dari yang gue pikir (barangkali), lu bakal pergi hangout bareng besties, nonton film bareng, jalan bareng pacar, or shopping (bakal lebih gila lagi kalo lagi sale besar-besaran) ?
ato lu hanya week end di rumah ato kost sambil lakuin kegiatan harian lu, nyuci, nyetrika, makan, browsing di atas kasur (ato pakai wifi free) ato lo cuma tiduran, makan, tidur lagi, makan lagi, mandi dan tidur lagi (jomblo abis)
so what your choice, do what you wanna do or stay at your home without activity :)
Langganan:
Postingan (Atom)